Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain ---- Harta akan habis digunakan tanpa ilmu, tapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika digunakan dan dimanfaatkan

Sabtu, 04 Mei 2013

Peserta Didik Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Sebutan untuk menamakan anak yang kecerdasannya tinggi antara seorang ahli dengan lainnya tidak sama, mereka mempunyai pendapat yag berbeda – beda. Sebutan itu antara lain. Cerdas, cemerlang, gifted, berbakat, talented, highly gifted, gifted and talented, super normal dan lain – lain sebutan istilah yang semuanya itu bermaksud sama untuk menggambarkan anak yang luar biasa pandainya.
            Kita sering mendengar cerita tentang keajaiban seorang anak genius yaitu anak super normal yang tingkat kecerdasannya terletak pada batas maksimal dengan IQ ± 200 ke atas. Kemampuan otaknya yang luar biasa menghasilkan hal – hal yang bila diukur secara awam seolah – olah cerita itu tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi nyatanya banyak sekali kita jumpai tokoh – tokoh anak genius seperti.

1.        Edits Stem
            Edits Stem masuk Michigan State University pada umur 12 tahun. Pada umur 15 tahun ia menjadi dosen ilmu kalkulus tingkat tinggi. Pada umur 2 tahun ia sudah bias membaca, umur 3 athun main catur, umur 4 tahun memecahkan soal – soal matematika yang sulit – sulit. Dan, pada saat teman – teman sebayanya membaca sajak anak – anak, Edits sibuk menekuni teori Darwin dan filsafat Kant.

2.        Danny Jacoby
            Baru berumur 6 tahun ketika ia ikut kuliah di New York University bersama calon – calon guru college. Tetapi selebihnya ia sama saja seperti teman – temannya yang seumur. Kadang – kadang ia tampak menggiring bola mainan dalam perjalanan ke kampus.

3.        Mattew Marcus
            Berumur 12 tahun ketika menjadi mahasiswa penuh New York University. Artinya ia mahasiswa tahun pertama yang paling muda sejak abad ini di universitas tersebut. Ia belajar ilmu kalkulus tingkat tinggi dan ikut riset kimia, tapi masih mempunyai waktu unutk jadi supporter kumpulan baseball pujaannya.
4.        Kim Ung Yong
            Seorang anak korea selatan, membuat penonton televise Jepang Manahan nafas ketika ia menunjukkan kecenderungan otaknya dalam menghitung di luar kepala dan integral kalkulus. Ia mengakhiri pertunjukkan dengan sebuah sajak dalam 4 bahasa yang ia gubah pada saat itu. Ketika itu umurnya baru 4 tahun 8 bulan, kini 16 tahun ia juga bias menarik akar kuadrat dalam waktu beberapa detik.

B. Tujuan
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami lebih jauh mengenai peserta didik cerdas istimewa dan bakat istimewa.
BAB II
PEMABAHASAN

A.    Pengertian
Anak – anak cerdas istimewa dan bakat istimewa dapat disebut dengan Anak Super Normal yang mana super normal berarti berada di atas normal. Istilah lain untuk menyebut “anak cerdas istimewa dan bakat istimewa” secara lengkap adalah “Gifted and Talented” yang kalau diterjemahkan berarti “Berbakat Intelektual” yang mengandung arti:
1.        Anak yang memiliki kemampuan intelektual tinggi (Gifted)
2.        Disamping itu menunjukkan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya berbeda – beda antara anak satu dengan yang lainnya (Talented)
Perbedaan arti Gifted dengan Talented secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.        Gifted: menunjukkan kemampuan berfikir dengan ditandai IQ yang tingi (± 140) disamping cenderung menunjukkan kecakapan khusus yang menonjol (talent = bakat luar biasa) pada suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu dimana macam bidang itu antara Gifted satu dengan Gifted lainnya tidak sama, bergantung pembawaan mereka masing – masing.
2.        Talent: itu hanya menunjukkan kemahiran menguasai sesuatu bidang khusus saja misalnya seni musik, mengarang, drama, melukis, bahasa dan sebagainya. Namun dalam hal ini terkandung berbagai kemahiran seperti kemahiran musik berarti luar biasa dalam mengetahui irama, nada, keselarasan, interpretasi, ketrampilan jari – jari dan tangannya memegang alat musik dan seterusnya. Kemahiran tersebut berasal dari bakat pembawaan si anak. Maka secara singkat dapat diartikan “ Talent “ adalah penonjolan pada salah satu bidang tertentu saja dari sesuatu individu yang dibawa sejak lahir, atau secara umum disebut “ bakat “ berarti “ kecakapan khusus “ yang sifatnya “ non intelektif “
            Apabila kita menggunakan istilah “Gifted”, kata ini dengan sendirinya sekaligus telah mencakup “Talented” di dalamnya (Implesit). Tetapi apabila kita menggunakan istilah “Talented”, kata ini cenderung menunjukkan gambaran penonjolan kecakapan khusus pada bidang – bidang tertentu. Meskipun kecakapan khusus itu merupakan hasil ketinggian intelegensinya, namun dengan istilah “Talent” ini titik tekanan arti bukannya pada arti “kecerdasan” melainkan pada arti “bakat” atau “kecakapan khusus” itu.
            Penggunaan istilah “Bakat” dalam kehidupan sehari – hari terasa adanya perbedaan arti yaitu:
1.        “Bakat”: yang diartikan “pembawaan yang unggul” yang dimiliki Anak Supernormal.
2.        Bakat: yang diartikan orang awam sebagai “pembawaan” yaitu kecakapan khusus yang dimiliki orang pada umumnya, baik subnormal-normal maupun supernormal.
            Penggunaan istilah “Anak Berbakat” secara selektif memungkinkan asosiasi kita akan gambaran seorang anak yang memiliki “kecakapan khusus” yang bersifat “non intelektif”.
            Apabila penggunaa istilah “Anak Berbakat” dimaksudkan untuk menunjukkan “Anak luar biasa cerdasnya”, mungkin akan lebih jelas istilah itu disempurnakan dengan diberi tambahan kata “Intelektual” sehingga menjadi “Anak Berbakat Intelektual” sebagai terjemahan dari “Gifted and Talented” merupakan golongan anak super yang IQ nya minimal 125.

B. Tumbuh Kembang Anak Cerdas Istimewa
1.        Klasifikasi Perkembangan Kecerdasan Istimewa
1)      Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang disinkroni.
            Penggunaan kata-kata disinkroni (dyssynchronie) pertama kali digunakan oleh Jean-Charles Terrasier dari Perancis dalam bukunya "Les enfants surdoués ou la précocité embarrassante" (the exceptionally gifted children or the embarrassing precocity) tahun 1970. Jean-Charles Terrasier mengambil pengertian disinkronitas perkembangan pada anak-anak gifted ini dari teori yang dikeluarkan oleh seorang psikiater Polandia terkenal bernama Kazimierz Dabrowski yaitu The Theory of Positive Disintegration tahun 1960. Dalam teorinya itu Dabrowski menjelaskan tentang perkembangan yang overexcitibility berbagai aspek tumbuh kembang individu gifted, yang meliputi aspek: psikomotor, sensual, intelektual, imajinasi, dan emosi (de Hoop & Janson, 1999; Webb dkk, 2005).
            Disinkronitas perkembangan dapat menyangkut perkembangan antar individu cerdas istimewa dengan sebayanya (eksternal disinkronitas), tetapi juga dapat menyangkut perkembangan antar berbagai aspek tumbuh kembang si anak itu sendiri (internal disinkronitas).

2)      Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang asinkroni (Silverman, 1995, 1997).
            Linda Kreger Silverman lebih banyak menggunakan istilah Asynchronous Development (perkembangan asinkroni) daripada perkembangan yang disinkroni sebagaimana yang digunakan oleh Jean Charles Terrasier yang dipandang oleh Silverman bahwa pengertian disinkroni akan lebih ke arah pendekatan klinik. Perkembangan yang asinkroni yaitu berupa perkembangan yang tidak harmonis (uneven development) dalam hal kompleksitasnya, intensitasnya, tingkatan awarenessnya, serta sosialisasinya.
            Internal asinkroni adalah perkembangan individu cerdas istimewa yang mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda antar berbagai aspek tumbuh kembangnya yang meliputi perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan perkembangan kemampuan lainnya. Internal asinkroni ini akan berakibat pula pada tingkatan perkembangan dirinya bila dibandingkan dengan anak usia sebayanya, maupun dengan anak yang dapat diharapkan seusia secara budaya. Dalam hal ini menurut Silverman antara konsep disinkroni dan asinkroni adalah sama, namun asinkroni akan lebih merupakan batasan konsep dalam menjelaskan berbagai facet tumbuh kembang anak-anak cerdas istimewa yang kemudian merupakan dasar-dasar pemahaman semua bentuk anak-anak cerdas istimewa.

3)      Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan dengan skala yang besar.
            Perkembangan dengan skala yang besar ini dikemukakan oleh seorang psikiater Polandia terkenal bernama Kazimierz Dabrowski yaitu The Theory of Positive Disintegration tahun 1960. Dalam teorinya itu Dabrowski menjelaskan tentang perkembangan yang overexcitibility berbagai aspek tumbuh kembang individu cerdas istimewa, yang meliputi aspek: psikomotor, sensual, intelektual, imajinasi, dan emosi (Webb dkk, 2005, Tolan, 1999).
            Dabrowski membicarakan perkembangan yang overexcitibilities (superstimulatibilities) yang dijelaskan dengan gambaran bahwa bagaimana seorang anak cerdas istimewa berkembang dalam kondisi yang sangat (ekstrim) sensitif dalam beberapa area. Ia mempunyai stimulus-respons yang sangat berbeda dengan normal. Hal ini berarti bahwa kelima area tersebut akan bereaksi lebih kuat dan lama daripada anak normal, sekalipun stimulus itu sangat kecil bentuknya. Hal ini bukan merupakan faktor psikologikal tetapi lebih kepada sensitivitas yang diatur oleh sistem susunan syaraf pusat (SSP). Kelima area itu adalah:
1)        Psikomotor
Anak cerdas istimewa umumnya mempunyai perkembangan psikomotor yang besar, Selalu bergerak dan banyak enerji, cepat dan banyak bicara, serta membutuhkan jam Tidur yang lebih sedikit daripada anak normal.
2)        Sensual
Overexcitebilities sensual ini sering ditandai dengan “cut the label out of shirt” (menghendaki agar label baju digunting dan dibuang), menyukai hal-hal yang merangsang sensoris seperti misalnya tekstur, bebauan, rasa dlsb; tetapi juga bereaksi sangat kuat terhadap input sensory yang negatif (bau tidak enak, suara gaduh, dsb). Ia sangat sensitif terhadap cahaya, dan suara yang keras. Tetapi ia juga mempunyai kesadaran yang kuat terhadap estetika, kecantikan, keindahan, atau menangis mendengarkan lagu sendu.
3)        Imajinasi
Perkembangan imajinasi yang besar ditandai dengan kemampuan berpuisi yang dalam dengan bahasa yang indah, selalu memimpikan sesuatu, kuat dalam berpikir visual, dan banyak menggunakan bahasa yang bermetaphora. Suka melamun, sangat ingat akan mimpi-mimpinya saat malam hari dan bereaksi sangat kuat terhadap mimpi-mimpinya itu, sangat menyukai ceritacerita dongeng.
4)        Intelektual
Perkembangan intelektual yang besar ini sering digunakan untuk keperluan pendifinisian giftedness, Anak dengan perkembangan “logical imperative”, yang suka dengan latihan otak dan puzzel, menyukai untuk mengikuti penjelasan yang kompleks serta menyukai berbagai penjelasan. Menyukai berbagai hal yang sifatnya akademik, informai terbaru, games yang merangsang otak, dan sebagainya.
5)        Emosional
Selain ia mempunyai perkembangan emosi dengan intensitas yang kuat, ia juga mempunyai perkembangan emosi dengan range yang luas, dalam, sangat empathi dan mudah merasa iba.

4)      Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan dengan tempo yang cepat.                                          Perkembangan anak-anak cerdas istimewa telah banyak diketahui mempunyai perkembangan yang lebih cepat dari teman sebayanya (Silverman, 1995; Mönks , 2000). Mönks (dalam Mönks & Ypenburg, 1995) menyebut anak berkecerdasan istimewa dengan perkembangan yang cepat mendahului teman sebaya itu sebagai anak yang mengalami lompatan perkembangan (kinderen met ontwikkeling voorsprong).

2.        Tanda – Tanda Tumbuh Kembang Kecerdasan Istimewa Sejak Bayi
a.         Periode Bayi
Pada perkembangan nol hingga 2,5 tahun, masih terlalu dini untuk memberi label sebagai anak gifted, namun kepadanya diberi label lain yaitu anak dengan lompatan perkembangan (kinderen met ontwikkeling voorsprong). Pada anak tersebut terdapat beberapa gejala yang dapat menunjukkan bahwa kelak anak tersebut akan berkembang menjadi anak gifted. Gejala-gejala ini umumnya akan dikenal kembali oleh orang tuanya jika melihat kembali masa-masa lalunya.
Gejala yang biasa timbul adalah:
1)        Lebih besar dan lebih berat dari rata-rata anak yang lahir
2)        Tak sabaran
3)        Cepat dalam perkembangan membalas senyuman dan melihat ke sekililing
4)        Waktu tidur yang sedikit
5)        Sangat alert
6)        Sangat sensitive
7)        Perkembangannya cepat
8)        Mempunyai pola yang tetap dan teratur
9)        Seringkali sangat tergantung, seringkali menuntut perhatian  lebih
10)    Mempunyai daya ingat yang kuat
            Untuk perilaku tertentu, menunjukkan lebih cepat berkembang dibanding rata-rata (tergantung pada minggu atau bulan tertentu diusia bayi):
1)        Motorik halus:
a)         Melihat ke tangannya
b)        Memainkan kedua tangannya di depannya
c)         Mengambil blokje
d)        Mengambil blokje kedua dengan tangan yang lain
e)         Mengambil dan memasukkan blokje dari kotak
f)         Bermain memberi dan menerima
2)        Motorik kasar:
a)         Akan stabil jika dilepas
b)        Merangkak dengan perut di lantai
c)         Menegakkan badan
d)        Merambat
e)         Jalan
3)         Komunikasi dan perkembangan personalitas
a)         Membalas senyuman
b)        Bereaksi terhadap namanya
c)         Mengatakan dada, baba, gaga
d)        Bereaksi jika dipanggil namanya
e)         Melambaikan tangan dag dag
f)         Berbicara dengan dua kata yang mempunyai makna
g)        Memahami beberapa kalimat yang digunakan sehari-hari
h)        Dapat menolong diri sendiri
i)          Bermain dengan anak lain
j)          Mempunyai pendapat sendiri
k)        Dapat diberitahu/perintah
l)          Mempunyai inisiatif

            Tidak semua anak gifted mempunyai gejala yang lengkap sebagaimana di atas, namun secara umum mempunyai gejala-gejala yang banyak dari daftar di atas. Anak-anak yang lahir premature dapat saja berkemungkinan kelaknya ternyata adalah anak-anak gifted.
            Dari laporan para orang tua, umumnya anak-anak ini di minggu pertama sudah dapat membalas senyuman. Mata mengikuti gerakan juga sangat cepat berkembang. Banyak dari bayi-bayi ini yang mempunyai jam tidur sedikit. Pada dasarnya banyak yang menggambarkan anaknya merupakan anak yang hiperaktif, yang menuntut ekstra enerji dari orang tuanya.
            Bayi-bayi ini mempunyai perkembangan merangkak dan berjalan yang lebih cepat dari jadwal rata-rata. Umumnya berjalan sebelum usia satu tahun. Yang jelas bila dibandingkan dengan perkembangan rata-rata akan sangat nampak bahwa bayi-bayi ini mempunyai lompatan perkembangan.
            Perilaku overaktif nampak sebagai akibat dari perkembangan sistem neuromuskularnya, yang telah diketahui bahwa perkembangan sistem persyarafan anak-anak gifted akan memakan waktu lebih lama daripada rata-rata anak. Karenanya juga anak-anak ini mempunyai sistem pancaindera yang sangat sensitif, misalnya terhadap ransang raba, cahaya, dan suara. Disamping itu ketahanan tubuhnya juga sangat sensitif dan menjadi rentan. Yang perlu dijelaskan juga adalah bahwa sangat banyak anak-anak gifted yang mengalami alergi misalnya terhadap bahan pewarna dan penambah rasa.
            Kebanyakan bayi akan membawa pengalaman dan kesan-kesannya turut dalam tidurnya.Bayi-bayi ini akan lebih tenang jika dikembalikan pada pola-pola yang teratur dan tertentu. Bila hal ini dilanggar maka anak-anak ini akan bereaksi terhadap situasi, marah dan selalu menangis.
            Dalam kurva berat badan dan tinggi badan, perlu diamati seberapa jauh pertumbuhannya bila dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya. Dalam pemeriksaan berkala dapat dilihat juga kapan anak-anak ini merangkak, berjalan dan seterusnya. Bila ia melebihi di atas rata-rata anak seusianya terutama perkembanga motorik dan kognitif, maka dapat diartikan bahwa bayi-bayi ini mempunyai lompatan perkembangan.

b.        Usia 1-4 Tahun
            Balita usia 2,5 – 4 tahun dengan lompatan perkembangan biasanya tidak terlalu banyak masalah bila dibandingkan dengan masa-masa bayinya. Anak-anak ini belajar segala sesuatu sangat cepat. Mereka menuntut jawab bagi banyak pertanyaannya untuk mendapatkan informasi, dan mereka juga mengerjakan sesuatu yang berbeda-beda.
            Dalam upaya eksplorasinya yang antusias itu umumnya ia melihat peralatan atau alat-alat mainnya secara cepat sekali, sehingga sebagai orang tua harus terus menerus berupaya mencari sesuatu yang baru dan menantang, seringkali juga menyulitkan.
1)        Gejala
a)    Mempunyai keterikatan pada pola yang sama
b)   Mandiri
c)    Mempunyai loncatan perkembangan kognitif
d)   Motorik halus
e)    Tidak bisa bermain dengan teman sebaya, namun lebih menyukai dengan yang lebih tua
f)    Konsentrasi terhadap tugas
g)   Perfeksionisme
h)   Seringkali belajar membaca dan berhitung sendiri
i)     Berkemampuan logik dan analisa yang baik
j)     Mempunyai perhatian yang luas dengan apa yang terjadi di sekitarnya
            Dalam melihat gejala-gejala tidak selalu semua gejala akan dipenuhi, namun seringkali terjadi yang terbanyak adalah mempunyai gejala-gejala di atas.
            Untuk melihat adanya lompatan perkembangan umumnya kita dapat mengamati pemahaman apa saja yang sudah dimiliki anak:
a)        Penjumlahan (banyak/sedikit, lebih/kurang)
b)        Pemahaman waktu (hari ini, besok)
c)        Pemahaman hitungan
d)       Jumlah dafatr kata-kata yang dimiliki dan penggunaan bahasa dibandingkan dengan anak seusianya
e)        Mempunyai kemampuan observasi yang baik
f)         Berpikir logik (sebab akibat)
            Tentang perkembangan kognitif ini kita tak perlu menekankan akan menyebabkan masalah. Biarkan si anak mengembangkan dirinya melalui apa saja yang ia inginkan.
Jangan menghambat perkembangan kognitif misalnya dengan cara melarangnya.

2)        Observasi motorik halusnya melalui:
a)         Koordinasi mata-tangan saat bekerja
b)        Menggambar boneka sebagai ganti menggambar “koppoter” (boneka jabrik atau orang orangan sawah)
c)         Menempel dan menyobek
d)        Menyusun manik-manik
e)         Mewarnai dengan potlod
f)         Menggambar pinggiran
g)        Meletakkan puzzel kecil-kecil

Bila seorang anak balita tidak terdeteksi sebagai anak yang mempunyai lompatan perkembangan, maka akan menyebabkan masalah dalam perkembangan sosial emosionalnya. Semakin lambat anak ini terdeteksi, masalah yang ditimbulkan akan semakin besar.
Pada anak-anak balita kita dapat mengamatinya dari beberapa perilaku di bawah ini :
1)        Perkembangan Sosial
a)         Si anak mengalami kesulitan bila harus melakukan kontak dengan anakanak lainnya
b)        Diajuhi oleh teman-temannya
c)         Mengganggu permainan atau pekerjaan teman lain
d)        Banyak terlibat dalam perkelahian dan konflik
e)         Sulit diajak bekerjasama
f)         Sulit berbagi dengan teman lain
g)        Sulit menerima pendapat orang lain
h)        Suka mengolok
i)          Sulit menerima kekalahan
j)          Kurang mengambil inisiatif untuk kontak sosial

3)        Perkembangan emosional
a)         Anak menjadi pendiam dan menarik diri
b)        Takut menunjukkan dirinya
c)         Takut bertanya dan takut menjelaskan sesuatu
d)        Kurang percaya diri dan merasa tidak yakin
e)         Menuntut banyak perhatian dari guru dan teman-temannya
f)         Seringkali menjadi agresif terhadap anak-anak lain
g)        Sulit turut dalam aturan permainan/peraturan dalam kelompok
h)        Sedikit mengeluarkan perasaannya
i)          Bereaksi secara ekstrim dalam kontak fisik
j)          Tidak menikmati sekolah
k)        Selalu bermasalah jika harus berangkat tidur
l)          Kebiasaan yang khas yang selalu muncul (menggigit kuku, keras kepala tidak mau diberitahu)
m)      Menjadi brutal dan agresif
n)        Hiperaktif dan banyak gerak
o)        Pelamun
p)        Tegang



C. Karakteristik Perilaku dan Personalitas
Dalam membicarakan anak cerdas istimewa, faktor personalitas populasi ini juga perlu mendapatkan perhatian yang baik, sebab banyak diantara anak-anak cerdas istimewa yang mengalami kesulitan untuk dilakukan tes psikometrik (Renzulli, 2005) terutama pada anak-anak yang dual berkekhususan (dual exceptional).
            Personalitas khusus anak-anak cerdas istimewa yang juga banyak dipengaruhi oleh tumbuh kembangnya yang khusus tadi seringkali mempunyai kemiripan dengan berbagai gangguan perilaku dan mental, yang bila tidak secara hati-hati maka anak anak kelompok ini dapat masuk ke dalam diagnosa lain yang tidak menguntungkan baginya (Webb dkk,2005; Baum, 2005).
            Beberapa tanda-tanda pengenal yang dapat menunjukkan sebagai anak cerdas istimewa adalah (Mönks & Ypenburg 1995) sebagai berikut (dengan catatan bahwa tanda-tanda di bawah ini tidak harus selalu memenuhi karakteristik dari seorang anak cerdas istimewa, karena karakteristik anak-anak cerdas istimewa dari satu anak ke anak lain dapat berbeda):
1.        Secara psikologis dalam perkembangannya ia mengalami lompatan perkembangan yang berakibat seringkali perkembangan itelektualnya jauh berada di atas usia kalendernya. Hal ini akan mengakibatkan adanya deskrepansi (perbedaan) antara psikis dan biologisnya yang berdampak pada masalah pedagogis. Karena itu usia kalender (milestone) secara umum yang sering digunakan sebagai patokan tumbuh kembang tidak dapat digunakan untuk populasi cerdas istimewa.
2.        Anak cerdas istimewa seringkali sejak usia sangat dini sudah mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar.
3.        Mempunyai enerji yang luar biasa sehingga menyebabkan ia selalu melakukan observasi, eksplorasi, dan mempunyai jam tidur yang lebih sedikit daripada anak-anak normal.
4.        Sekalipun ia mempunyai ketahanan kerja yang tinggi dan mempunyai konsentrasi yang intens pada satu kegiatan/tugas tetapi ia juga mampu melakukan kegiatan lain yang berbeda-beda. Artinya dalam menangkap dan melakukan pemrosesan informasi ia melakukannya dengan sangat efisien dengan kapasitas yang besar. Dapat memberikan perhatian ke berbagai hal sekaligus dengan kualitas yang sama baik.

5.        Selain mempunyai daya ingat yang luar biasa dan minat yang luas, dan juga ia mempunyai rasa humor yang besar.
6.        Memunyai sifat perfeksionis, kemandirian, dan menginginkan kerja menurut caranya sendiri.
7.        Perkembangan perfeksionisme dan keinginannya mempelajari berbagai hal dari dasar, dapat membawanya pada pemikiran-pemikiran yang jauh dan tidak biasa dipikirkan oleh anak seusianya. Misalnya seorang anak balita cerdas istimewa sudah memikirkan tentang hal-hal kemanusian, bagaimana manusia datang dan hidup die bumi, tentang kematian, dimana pemikiran-pemikiran yang sangat jauh itu dapat membawanya pada cara-cara berpikir yang sangat berkelanjutan dan dalam. Cara-cara berpikir ini dapat memicunya ke arah kecemasan dan keinginan bunuh diri, dan memerlukan bimbingan pemikiran dan pengarahan yang baik.
8.        Sejak dini sekali seringkali mereka sudah belajar membaca dan menulis dengan caranya sendiri, tanpa diajari. Kemampuan membaca dan menulis sendiri ini seringkali justru membawa masalah karena motorik halusnya yang belum berkembang baik dan memadai yang dapat menyebabkannya kefrustrasian dan justru ia enggan menulis. Untuk hal ini ia memerlukan perhatian latihan motorik halus.
9.        Sejak dini sekali seringkali ia sudah belajar tentang pemahaman angka dan berhitung dengan caranya sendiri tanpa diajari. Cara-cara belajarnya ini justru seringkali berbeda dengan cara-cara atau metoda yang diajarkan di sekolah, apabila tak diperhatikan dan si anak dituntut harus mengikuti metoda die sekolah, hal ini akan membawanya pada rasa kecewa yang luar biasa yang dapat melahirkan motivasi negatif ke sekolah.
10.    Mempunyai perkembangan berbicara dan berbahasa yang lebih cepat daripada anak-anak seusianya dan mempunyai daftar kata-kata pasif yang melebihi anak seusianya; tetapi sebagiannya mengalami perkembangan bicara yang sekalipun mendahului teman sebayanya namun kemudian seringkali berlanjut pada perkembangan berbahasa pasif, untuk kemudian ia akan cepat mengejar ketertinggalannya.
11.    Mempunyai perkembangan nalar yang cepat dan sangat baik, mampu memahami hubungan, sebab akibat dan perbedaan.
12.    Mengalami ketertinggalan dalam fase objectpermanent. Pada usia anak normal perkembangan ini akan berlangsung di usia sekitar 18 bulan, yaitu perkembangan membayangkan seolah-olah orang tuanya berada di sisinya, sekalipun ibunya tidak berada di sisinya atau tidak terlihat dan permainan dapat dianggap sebagai ibunya. Namun pada anak-anak cerdas istimewa perkembangan ini baru akan berlangsung die usianya yang ke 2,5.
13.    Mempunyai perkembangan psikomotor yang cepat mendahului teman sebayanya.

BAB III
PENUTUP

            Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan khusus bagi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa sudah barang tentu dibutuhkan dukungan dari beberapa pihak, yaitu sekolah, pemerintah, keluarga dan masyarakat.
            Berdasarkan kenyataan akan dapat ditemukannya jumlah anak cerdas istimewa dan bakat istimewa perlu dikembangkan cara – cara untuk mengidentifikasi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa.
            Maka untuk menarik perhatian orang tua dan masyarakat terhadap masalah pendidikan anak luar biasa ini dan bagaimana menemukan anak anak tersebut secara dini perlu disebar luaskan informasi tentang ciri ciri dan kebutuhan anak anak tersebut melalui bermacam macam mass media.
            Guna mewujudkan keberhasilan pendidikan anak anak supernormal tersebut, peranan tenaga kependidikan atau guru sangat penting maka perlu segera dirintis bagaimana prosedur seleksi tenaga kependidikan serta penyiapan latihan tenaga kependidikan anak anak supernormal. Penyiapan guru khusus ini harus dapat menjamin guru dapat mampu menjalankan tugasnya secara baik dalam program pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak anak supernormal.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan. 2006. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Tirtonegoro Sutratinah. 2006. ANAK SUPERNORMAL dan Progrm Pendidikannya, edisi ke tiga. Jakarta : PT Bumi aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar